Jumat, 13 Februari 2009

Gemuruh ; Pada Pemilik Teduh

Gemuruh
Rindu teduh
Aku lusuh utuh
Jengah aku pongah hampa
Jemu kembaraku jamu sunyi melesat beringas
padahal sudah membaur lafal namamu menyatu ruhku
sudah kujeritkan cintaku hatiku penuh suara hanya padamu
dan kornea ini tak kenal wajah, tak kenal arah
tangis telah jelma lentera
Kekasih,
bukan ini retorika durja
karena filsafat sudah jadi karat
terlalu rindu,
terlalu hampa
(060607)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar