Jumat, 13 Februari 2009

Sepenggal Cinta Buat Perempuanku

senja sudah datang seperti umurmu mulai layu,
tapi serenade cintamu masih bernada seindah dawai
senyum itu masih merekah dalam garis-garis wajahmu yang mulai tersirat jelas
sahaja tak terhitung angka masih indah terlukis dalam figura hidupmu yang tak jua letih
perempuanku,
masih ingatkah betapa berat orokmu membawaku dari gelap menuju terang
masih ingatkah lingkar hitam di kelopak matamu karena lelap begitu langka pada malam peluk larut rengek manjaku
ah,
kau terlalu mulia bahasakan keluh
satu saat matamu berkaca,
kala kutergeletak dengan tatapan yang bermain bersama roda-roda maut
airmatamu jatuh menyentuh bumi bersama lidahmu yang berdoa lamat-lamat
ingin kuseduh airmatamu dengan bahasa cintaku
tapi tangan ini begitu kerdil
lidah ini begitu kelu
jari ini tak lentik
hanya hati yang berceloteh cinta tanpa ritme
dan,
kala doamu menjelma kekuatan mujarab memenuhi nadi-nadiku,
aku tau,
cintamulah yang terindah..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar