Kamis, 02 April 2009

Rindu di Sabili Sunyi


Pada rindu

yang memoles rasa hingga kemilau

terlalu silau

pada rindu

yang memagut pekat

pada gelap

pada rindu

yang memaksa lidah berucap

memaksa memory mengkaji

memaksa mata meratapi

pada rindu,

yang mengukir namaMu

terangkum

dalam sebuah sabili sunyi

(07'04)

Wisuda

Pelukanmu adalah embun dimataku sebagai figura sang kornea

haru lebur bangga hanya bagian dari rasa

coretan biografi sang cahaya diambang angka dua puluh tiga

Tak banyak terucap kata;

Tak ingin juga banyak jeda;

Pelukanmu adalah doa

Ayah, Bunda

“ini tak hanya toga”

(130407)

Selamat Ulang Tahun

Selamat Ulang Tahun 1,

;Buatmu

Jika umurmu berkurang satu,

Tak perlu kau rutuki waktu

Jika merasa bertambah dewasa

Bukan masa yang penuh etika

Kaulah rindu, kaulah benci,

Kaulah yakin, kaulah bimbang

Kaulah ada, kaulah tiada,

Kaulah mulia, kaulah nista

Kaulah bahagia, kaulah nestapa

Kaulah memilih, kaulah pilihan

Hendak kemana kau pulang?

(‘07)


Selamat Ulang Tahun 2,
;Buatmu


Lebih dari sekali kutemani kau dalam refleksi ini, mungkin, mengenalku dan aku adalah refleksi itu sendiri. Lalu refleksi apa yang akan kau tulis kali ini?
(‘07)